M o d e l D is trib u s i A n g k u ta n B a ra n g
Transcripción
M o d e l D is trib u s i A n g k u ta n B a ra n g
Oleh : Ir. Rizki Budi Utomo, MT Staf Pengajar Bidang Transportasi Jurusan Teknik Sipil FTSP UII Yogyakarta Model Distribusi Angkutan Barang Name : Ir. Rizki Budi Utomo, MT Place/Date of Birth : Solo, 21 Mei 1973 Address : Perumahan Cepoko Indah Blok B-49 Sitimulyo Piyungan Yogyakarta, Phone 0274-7169449, Mobile +62817440549 email : [email protected] Height/Weight : 183 cm/78 kg Hobbies : Music, Reading, Writing, Computer Occupation : Lecture of Transportation, Civil Engineering, FTSP UII Yogyakarta Lecture Assistant of Post Graduate Program MSTT UGM Yogyakarta Staff of Transport Division, Transportation Local Government, DIY about me How to distribute? bagaimana cara pendistribusian suatu komoditi dari sejumlah sumber (origin) ke sejumlah tujuan (destination) Looking for pattern mencari pola pendistribusian dan jumlah komoditi yang dapat diangkut dengan meminimalkan cost secara keseluruhan Masalah Transportasi dalam Angkutan Barang origin dengan supply maksimum Ada destination dengan demand minimum Ada jalur angkutan dari asal ke tujuan beserta ongkos angkut satuan Asumsi : ada satu macam komoditi yang diangkut Meminimalkan ongkos angkut total Ada Scenario : TRANSPORTASI STANDAR Dengan : Oi = asal (origin) ke-i (i= 1,2,3,…,m) Dj = tujuan (destination) ke-j (j= 1,2,3,…,n) bi = supply maksimum pada Oi aj = demand minimum pada Dj Cij = ongkos angkut satuan pada jalur Oij Xij = banyaknya unit komoditi yang diangkut dari Oi ke Dj an Om bm Cmn:Xmn a2 D2 O2 b2 Dn a1 D1 O1 C11:X11 b1 Scheme m i =1 f = ∑ . Xij ≤ aj ( j = 1,2,3,..., n) (kendala demand) m j =1 f = ∑ . Xij ≤ bi(i = 1,2,3,..., m) (kendala supply) n j =1 i −1 f = ∑∑ Cij. Xij dengan kendala2 (contraints) : n Mencari Xij ≥ 0 (i = 1,2,...,m; j = 1,2,…,n) yang meminimalkan ongkos angkut total FORMULASI MODEL MATEMATIKA … O2 O1 Demand aj Om O D Xm1 ... X21 X11 a1 Cm1 … C21 C11 D1 … C11 C12 Cm2 a2 Xm2 … X11 X12 D2 … … … … … … … … … … Cmn … C2n an Xmn … X2n X1n C1n Dn Σaj Σb1 bm … b2 b1 Supply bi Penyajian Data Distribusi Transportasi i −1 dan Sehingga, banyaknya variabel basis adalah m+n-1, sebab merupakan persamaan yang saling independen. Jadi penyelesaian feasible basis (pfb) terdiri atas m+n-1 i =1 ∑ . Xij = aj, ( j = 1,2,3,..., n) j =1 m ∑ .Xij = bi, (i = 1,2,3,..., m) n Atau mengikuti persamaan berikut ini : j =1 ∑.bi = ∑.aj Setimbang, bila total supply komoditi pada origin sama dengan total demand pada n m destination SOLUSI KEADAAN SETIMBANG LANGKAH 1 Hukum 1 : tabel transportasi akan memberikan suatu pfb bila dalam tiap pengisian alokasi dipilih alokasi yang memaksimalkan kotak dengan batasan supply dan demand Hukum 2 : Pfb paling tidak memuat satu solusi optimal Menyusun Solusi Awal (tabel awal), dengan dasar : Solusi Optimal : Mengisi alokasi X11 sebanyak mungkin dengan batasan supply b1 dan demand a1. Setelah alokasi X11 diisi, maka kolom ke-1 penuh atau baris ke-1 penuh. Bila kolom ke-1 penuh dan baris ke-1 belum penuh, maka langkah selanjutnya mengisi alokasi X12 sebanyak mungkin dengan batasan supply b1 dan demand a2. Bila baris ke-1 penuh dan kolom ke-1 belum penuh, maka langkah selanjutnya mengisi alokasi X21 sebanyak mungkin dengan batasan supply b2 dan demand a1. Bila baris ke-1 dan kolom ke-1 sudah penuh, maka langkah selanjutnya mengisi alokasi X22 sebanyak mungkin dengan batasan supply b2 dan demand a2. Langkah-langkah ini bisa dilanjutkan hingga semua baris dan kolom penuh dan akhirnya diperoleh m+n-1 alokasi, yang menurut kedua hukum di atas salah satunya merupakan solusi optimal Cara 1 : Metoda Sudut Barat Laut (North West Corner) Metoda yang digunakan : Dipilih ongkos angkut satuan Cij terkecil/termurah, lalu diisi dengan alokasi sebanyak mungkin dengan batasan supply bi dan demand aj. Kalau ada beberapa Cij termurah, tentukan salah satu. Langkah (a) dikerjakan berulang-ulang dengan mengabaikan Cij pada kotak yang sudah terisi pada langkah sebelumnya, sampai akhirnya diperoleh sejumlah m+n-1 kotak isi. Cara 2 : Metoda Ongkos Terkecil (Least Cost Method) Metoda yang digunakan …(lanjutan) Untuk setiap kotak kosong Xij dicari lintasan horisontal dan vertikal (tertutup/loop) melewati kotak-kotak yang sudah terisi. Loop akan selalu didapat karena kita telah memiliki alokasi m+n-1. Sebagai gambaran misalnya kita memiliki kotak kosong X13 dengan loop X13X14X34X33X13, maka opportunity cost C * 13 didefinisikan sebagai C*13= - ∆f13, dengan ∆f13 = C13-C14+C34C33. Hitunglah opportunity cost C * ij utk tiap kotak kosong Xij. Solusi sudah optimal, jika opportunity cost C * ij ≤ 0 untuk semua kotak kosong Xij. Solusi belum optimal, jika terdapat opportunity cost C * ij > 0 untuk suatu kotak kosong Xij.Jika ini terjadi maka langkah selanjutnya adalah memperbaiki tabel (Langkah 3). UJI OPTIMALITAS dengan Metoda Stepping Stone : LANGKAH 2 Kotak kosong yang diisi adalah kotak kosong Xij yang mempunyai opportunity cost C * ij > 0 terbesar. Untuk kotak kosong yang terpilih untuk diisi, ditentukan dulu lintasan tertutup (spt pada Langkah 2/Stepping Stone) dan diberi tanda berselang-seling (+ dan -) mulai dari kotak kosong yang terpilih. Pilih alokasi kotak bertanda (-) terkecil (melarat), itulah alokasi max yang bisa digeser dan mauk kotak terpilih. Tanda (-) berarti alokasi donor dan alokasi donor paling melarat itulah variabel basis yang keluar. Setelah kotak kosong diisi, kerjakan Langkah 2 (Uji Optimalitas) kembali. Demikian seterusnya hingga diperoleh solusi optimal. Memperbaiki Tabel (intinya menentukan variabel basis yang keluar dan sekaligus menentukan variabel baru yang masuk sebagai basis), dg cara : LANGKAH 3 Bingung apa Bingung Sekali? O2 b2=40 C11:X11 D2 D1 a2=60 a1=30 O2 O1 Demand aj O D - 30 30 D1 1 3 40 20 60 D2 2 5 90 40 50 90 Supply bi Nilai f = 30(3)+20(5)+2(40)+0(1) =270 Maka dengan North West Corner, kita isi X11 dengan batasan supply dan demand, alokasi kosong tdk perlu diisi. C22:X22 C21:X21 C12:X12 Dengan C11=3;C121=5;C21=1;C22=2 O1 b1=50 Contoh O2 O1 Demand aj O D D2 O2 40 60 39 (-) 21 (+) O1 30 1 3 50 1 (+) 29 (-) D1 5 : 20 2 5 2 : 40 3 : 30 90 40 50 90 Supply bi Bila X21 kita isi dengan 1, maka tabel akan berubah menjadi : D2 D1 60 30 Maka tabel sudah optimum. f bertambah besar, X21 memiliki opportunity cost, C*21: - ∆f=-1 Perhatikan bahwa ∆f= (1)(3)+(1)(5)+(+1)(1)+(-1)(2)=1 Maka : ∆f= fbaru – flama = 271270= 1 Nilai fbaru = 29(3)+21(5)+39(2)+1(1)=271 Masih Bingung? Silakan Coba Latihan Soal yang Lain… Terima Kasih atas Thank you for your Perhatiannya attention